Program
Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam
rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga
sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta
menghindari dampak lingkingan yang negatif.
Dalam pelaksanaannya Kementrian Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholder, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah .
Dalam pelaksanaannya Kementrian Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholder, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah .
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “ADI” dan “WIYATA”. “ADI” mempunyai ,makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna. WIYATA mempunyai makna : tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jadi, ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Pelaksanaan Program ADIWIYATA mulai Tahun 2006 dengan tahap uji coba untuk sekolah-sekolah pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK/Sederajat di wilayah Jawa. Pelaksanaan Program Adiwiyata dilakukan secara bertahap, yaitu :
Tahap I Tahun 2006 : Tahap uji coba disekolah-sekolah wilayah Jawa, untuk mencari model sekolah Adiwiyata mendapat penghargaan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional serta mendapatkan ucapan selamat secara langsung dari Presiden RI pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup 2006 di Istana Negara.
Tahap II Tahun 2007 : Pemilihan Sekolah Adiwiyata berdasarkan hasil pendamping Model Sekolah Adiwiyata 2006. Sekolah Adiwiyata akan menerima Tropi Adiwiyata pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup, Juni 2007.
Tahap III Tahun 2007 : pelaksanaan program Adiwiyata secara nasional dengan tahapan seperti diatas. Sebayak 30 sekolah akan dipilih menjadi calon sekolah Model Adiwiyata.
Selanjutnya
tahap 2007, program Adiwiyata dilaksanakan diwilayah Jawa dan beberapa wilayah
lainnya di Indonesia.
Kerangka Program ADIWIYATA, berdasarkan indikator sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan untuk memudahkan implementasikan program Adiwiyata sehingga kriteria tersebut perlu dijabarkan agar dipahami oleh masing-masing pelaksanaan program. Penjabaran kriteria telah disusun dengan sederhana dan diharapkan tidak menambah beban bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti program Adiwiyata. Penjabaran kriteria Program Adiwiyata dibuat dalam bentuk kerangka program dan sekaligus digunakan untuk pengelompokkan tahapan Program Adiwiyata.
Kerangka Program ADIWIYATA, berdasarkan indikator sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan untuk memudahkan implementasikan program Adiwiyata sehingga kriteria tersebut perlu dijabarkan agar dipahami oleh masing-masing pelaksanaan program. Penjabaran kriteria telah disusun dengan sederhana dan diharapkan tidak menambah beban bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti program Adiwiyata. Penjabaran kriteria Program Adiwiyata dibuat dalam bentuk kerangka program dan sekaligus digunakan untuk pengelompokkan tahapan Program Adiwiyata.
1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berwawasan Lingkungan (SPBL)
2. Pengembangan Kurikulum berbasis lingkungan.
3. Pengembangan kegiatan / pendidikan berbasis partisipatif.
4. Pengembangan dan atau pengelolaan sarana pendukung sekolah.
Saya
disini menerangkan bahwa SMAN 1 Geger telah menyandang sekolah Adiwiyata Mandiri.
Disana Lingkungannya cukup hijau dan bersih, pengolahan sampahnya baik sekali
sehingga semua sampah dipisahkan menurut jenisnya. Sampah daun di olah menjadi
pupuk kompos dan caranya adalah pertama daun kering ditampung di tempat
penampungan dan digiling dengan mesin penggiling lalu dimasukkan kekotak yang
pertama dan diberi pembusuk atau EM4 atau air bekas cucian beras. Dan sampah
kertas diolah menjadi kertas lagi dengan. Lalu sampah plastik dibuat
kerajinan,kalau tidak bisa lagi dibuat kerajinan, akan dibawa ke pengepul.
0 komentar:
Posting Komentar